Pertemuan ke 5
Fungsi dan Peran Pancasila
dalam Kehidupan Bangsa
dan Negara Indonesia
A.
Makna
Ideologi
Menurut
The advance Learner’s Dictionary, Ideologi diartikan suatu sistem dari
idea atau hasil pemikiran yang telah dirumuskan untuk theori politik atau
ekonomi. Webster’s New World Dictionary mengartikan idologi merupakan
doktrin-dotrin, pemikiran, pemikiran atau cara berpikir seorang atau klas atau
lainya.
Lahirnya
ideologi suatu bangsa melalui sejarah yang panjang, sesuai dengan tantangan,
nasib, dan perjuangan suatu bangsa atau indiidu yang mencetuskannya. Begitu
juga Ideologi Pancasila tidak begitu saja lahir, tetapi melalui sejarah panjang
sesuai dengan perjalanan hidup bangsa Indonesia mulai dari jaman prasejarah,
sejarah, penjajahan, sampai perumusan Pancasila dan kemerdekaan serta
ditetapkannya Pancasila secara syah pada tanggal 18 Agustus 1945, menjadi dasar
negara dan sekaligus sebagai idiologi negara. Pancasila sebagai ideologi
memberi spirit perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya.
Dengan
demikian Idiologi Pancasila bersifat dinamis, bergerak mengikuti perkembagan
ilmu pengetahuan, dan teknologi serta social budaya, baik yang ada dalam negeri
maupu dari luar negeri.
Beberapa pandangan tentang
ideologi dapat dikemukakan sbb:
a.
W.White : ideologi adalah soal
cita-cita politik atau doktrin (ajaran) dari suatu lapisan masyarakat atau
sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan
b.
Soerjanto
Poespowardojo
: ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan
menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat raya dan
bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.Berdasarkan pemahaman
yang dihayatinya itu seseorang menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar
serta apa yang dinilai baik dan tidak baik
c.
Oetojo
Oesman dan
Alfian : ideologi itu berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem
nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang
oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka.
Pada hakekatnya, ideologi adalah hasil
refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia
kehidupannya. Ideologi
mencerminkan cara berfikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju
cita-citanya.
Pentingnya
Ideologi Bagi Negara
Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan
pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kenyataan
hidup. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu
membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi mengenai dunia
beserta isinya, serta menanamkan motivasi dalam perjuangan masyarakat untuk
bergerak melawan penjajah, yang selanjutnya mewujudkannya dalam sistem dan
penyelenggaraan negara.
Sedangkan
jika dikaitkan dengan kondisi kekinian, secara singkat dapat dinyatakan bahwa
arti pentingnya ideologi bagi suatu
bangsa adalah memberi dasar, arah dan
tujuan bagi bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya dalam rangka
mewujudkan cita-cita bangsa.
Dimensi
ideologi
Menurut
Alfian, ideologi perlu mengandung tiga dimensi penting dalam dirinya
supaya dapat memelihara relevansinya yang tinggi/kuat terhadap perkembangan
aspirasi masyarakatnya dan tuntutan perubahan zaman. Ketiga dimensi itu adalah
:
a.
Dimensi
realita
Nilai-nilai
dasar yang terkandung dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai yang riil hidup
di dalam masyarakatnya terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka
betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik
mereka bersama. Dengan begitu, nilai-nilai dasar ideologi itu tertanam dan
berakar di dalam masyarakatnya.
b.
Dimensi
idealisme
Suatu
ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui idealisme atau
cita-cita yang terkandung dalam ideologi yang dihayati suatu masyarakat atau
bangsa mengetahui ke arah mana mereka ingin membangun kehidupan bersama mereka.
c.
Dimensi
fleksibilitas
Dimensi
fleksibiltas atau pengembangan hanya mungkin dimiliki secara wajar dan sehat
oleh suatu ideologi yang terbuka atau demokratis. Hal ini disebabkan karena
ideologi yang terbuka atau demokratis justru menemukan, meletakkan atau bahkan
mempertaruhkan relevansi atau kekuatannya pada keberhasilannya merangsang
masyarakatnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai
dasar yang terkandung di dalamnya. Melalui pemikiran-pemikiran baru
tentang dirinya, ideologi itu
mempersegar dirinya, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu-kewaktu.
B.
Ideologi terbuka dan Ideologi Tertutup
Perbedaan
ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat dilihat dari berbagai sudut
pandang, yang dapat dipaparkan sebagai berikut :
No |
Ideologi terbuka |
Ideologi tertutup |
1 |
Sistem
pemikiran yang terbuka |
Sistem
pemikiran yang tertutup |
2 |
Nilai-nilai
dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil
dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri |
Cenderung
memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak
sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya |
3 |
Dasar
pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan
hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri |
Dasar
pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perorangan atau satu
kelompok orang |
4 |
Tidak
diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga
ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat |
Pada
dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa
negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat |
5 |
Tidak hanya
dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat |
Pada hakikatnya
ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan
kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang
penguasa saja |
6 |
Isinya tidak
bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan
ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya |
Isinya
terdiri dari tuntutan-tuintutan kongkrit dan operasional yang bersifat keras
yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat |
Ideologi
tertutup adalah suatu sistem pemikiran yang tertutup, yang bersifat totaliter
dan mutlak untuk taat dan memenuhi tuntutan ideologi tersebut (Kaelan, 2004).
Sedangan
idiologi terbuka adalah: sistem pemikiran yang terbuka untuk dipelajari dan
menerima perubahan sesuai dengan tuntutan masyarakat, bangsa dan mengikuti
perubahan sesuai dengan sistem kehidupan dunia yang mengglobal. Atas dasar
pengertian tersebut ciri ideologi terbuka adalah sebagai berikut:
1. Nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya digali dan diambil dari nilai-nilai budanya
sendiri, dan merupakan hasil musyawarah.
2. Memiliki
kebenaran yang obyekif dan universal, bukan benar menurut golongan
tertentu/doktrin.
3. Terbuka
menerima penemuan-penemuan baru dan perubahan baik datangnya dari luar maupun
dari dalam negeri
Kekuatan Dan Ciri-Ciri Ideologi Yang Sukses
Suatu
ideologi dianggap mempunyai kekuatan jika mendapat dukungan dari bangsa itu
sendiri dan dunia internasional, dan Memiliki kebanaran dan obyektifitas
ditinjau dari epistimologi (filsafat) ciri-ciri ideologi yang sukses
diantaranya:
1. Moral (Morality)
Ideologi harus memiliki dasar moral yang dijunjung tinggi dan menjadi
kepercayaan setiap warga, dalam bersikap, berpri. baik hidup bermasy. dan
berbangsa.
2. Fleksibel
(Flexisibility) artinya mudah mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar