Senin, 24 Agustus 2020

Bab 2 Fungsi dan Peran Pancasila dalam kehidupan Berbangsa dan Bernegara (Pertemuan ke 5)

 Pertemuan ke 5

Fungsi dan Peran Pancasila

dalam Kehidupan   Bangsa dan  Negara Indonesia

A.   Makna  Ideologi

Menurut The advance Learner’s Dictionary, Ideologi diartikan suatu sistem dari idea atau hasil pemikiran yang telah dirumuskan untuk theori politik atau ekonomi. Webster’s New World Dictionary mengartikan idologi merupakan doktrin-dotrin, pemikiran, pemikiran atau cara berpikir seorang atau klas atau lainya.

Lahirnya ideologi suatu bangsa melalui sejarah yang panjang, sesuai dengan tantangan, nasib, dan perjuangan suatu bangsa atau indiidu yang mencetuskannya. Begitu juga Ideologi Pancasila tidak begitu saja lahir, tetapi melalui sejarah panjang sesuai dengan perjalanan hidup bangsa Indonesia mulai dari jaman prasejarah, sejarah, penjajahan, sampai perumusan Pancasila dan kemerdekaan serta ditetapkannya Pancasila secara syah pada tanggal 18 Agustus 1945, menjadi dasar negara dan sekaligus sebagai idiologi negara. Pancasila sebagai ideologi memberi spirit perjuangan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-citanya.

Dengan demikian Idiologi Pancasila bersifat dinamis, bergerak mengikuti perkembagan ilmu pengetahuan, dan teknologi serta social budaya, baik yang ada dalam negeri maupu dari luar negeri.

Beberapa pandangan tentang ideologi dapat dikemukakan sbb:

a.  W.White : ideologi adalah soal cita-cita politik atau doktrin (ajaran) dari suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan

b.  Soerjanto Poespowardojo : ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya itu seseorang menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar serta apa yang dinilai baik dan tidak baik 

c.  Oetojo Oesman dan Alfian : ideologi itu berintikan serangkaian nilai (norma) atau sistem nilai dasar yang bersifat menyeluruh dan mendalam yang dimiliki dan dipegang oleh suatu masyarakat atau bangsa sebagai wawasan atau pandangan hidup mereka.

 Pada hakekatnya, ideologi adalah hasil refleksi manusia berkat kemampuannya mengadakan distansi terhadap dunia kehidupannya. Ideologi mencerminkan cara berfikir masyarakat, namun juga membentuk masyarakat menuju cita-citanya.

Pentingnya Ideologi Bagi Negara

 Ideologi dimaknai sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai dan keyakinan yang ingin diwujudkan dalam kenyataan hidup. Ideologi dalam artian ini sangat diperlukan, karena dianggap mampu membangkitkan kesadaran akan kemerdekaan, memberikan orientasi mengenai dunia beserta isinya, serta menanamkan motivasi dalam perjuangan masyarakat untuk bergerak melawan penjajah, yang selanjutnya mewujudkannya dalam sistem dan penyelenggaraan negara.

Sedangkan jika dikaitkan dengan kondisi kekinian, secara singkat dapat dinyatakan bahwa arti pentingnya  ideologi bagi suatu bangsa adalah  memberi dasar, arah dan tujuan bagi bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupannya dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa.

Dimensi ideologi

Menurut Alfian, ideologi perlu mengandung tiga dimensi penting dalam dirinya supaya dapat memelihara relevansinya yang tinggi/kuat terhadap perkembangan aspirasi masyarakatnya dan tuntutan perubahan zaman. Ketiga dimensi itu adalah :

a.    Dimensi realita

Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai yang riil hidup di dalam masyarakatnya terutama pada waktu ideologi itu lahir, sehingga mereka betul-betul merasakan dan menghayati bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Dengan begitu, nilai-nilai dasar ideologi itu tertanam dan berakar di dalam masyarakatnya.

b.    Dimensi idealisme

Suatu ideologi perlu mengandung cita-cita yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Melalui idealisme atau cita-cita yang terkandung dalam ideologi yang dihayati suatu masyarakat atau bangsa mengetahui ke arah mana mereka ingin membangun kehidupan bersama mereka.

c.    Dimensi fleksibilitas

Dimensi fleksibiltas atau pengembangan hanya mungkin dimiliki secara wajar dan sehat oleh suatu ideologi yang terbuka atau demokratis. Hal ini disebabkan karena ideologi yang terbuka atau demokratis justru menemukan, meletakkan atau bahkan mempertaruhkan relevansi atau kekuatannya pada keberhasilannya merangsang masyarakatnya untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang terkandung di dalamnya. Melalui pemikiran-pemikiran baru tentang  dirinya, ideologi itu mempersegar dirinya, memelihara dan memperkuat relevansinya dari waktu-kewaktu.

B.    Ideologi terbuka dan Ideologi Tertutup

Perbedaan ideologi terbuka dan ideologi tertutup dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yang dapat dipaparkan sebagai berikut :

No

Ideologi terbuka

Ideologi tertutup

1

Sistem pemikiran yang terbuka

Sistem pemikiran yang tertutup

2

Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri

Cenderung memaksakan mengambil nilai-nilai ideologi dari luar masyarakatnya yang tidak sesuai dengan keyakinan dan pemikiran masyarakatnya

3

Dasar pembentukan ideologi bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan kesepakatan dari masyarakat sendiri

Dasar pembentukannya adalah cita-cita atau keyakinan ideologis perorangan atau satu kelompok orang

4

Tidak diciptakan oleh negara, melainkan oleh masyarakat itu sendiri sehingga ideologi tersebut adalah milik seluruh rakyat atau anggota masyarakat

Pada dasarnya ideologi tersebut diciptakan oleh negara, dalam hal ini penguasa negara yang mutlak harus diikuti oleh seluruh warga masyarakat

5

Tidak hanya dibenarkan, melainkan dibutuhkan oleh seluruh warga masyarakat

Pada hakikatnya ideologi tersebut hanya dibutuhkan oleh penguasa negara untuk melanggengkan kekuasaannya dan cenderung memiliki nilai kebenaran hanya dari sudut pandang penguasa saja

6

Isinya tidak bersifat operasional. Ia baru bersifat operasional apabila sudah dijabarkan ke dalam perangkat yang berupa konstitusi atau peraturan perundangan lainnya

Isinya terdiri dari tuntutan-tuintutan kongkrit dan operasional yang bersifat keras yang wajib ditaati oleh seluruh warga masyarakat

 

Ideologi tertutup adalah suatu sistem pemikiran yang tertutup, yang bersifat totaliter dan mutlak untuk taat dan memenuhi tuntutan ideologi tersebut (Kaelan, 2004).

Sedangan idiologi terbuka adalah: sistem pemikiran yang terbuka untuk dipelajari dan menerima perubahan sesuai dengan tuntutan masyarakat, bangsa dan mengikuti perubahan sesuai dengan sistem kehidupan dunia yang mengglobal. Atas dasar pengertian tersebut ciri ideologi terbuka adalah sebagai berikut:

1.    Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya digali dan diambil dari nilai-nilai budanya sendiri, dan merupakan hasil musyawarah.

2.    Memiliki kebenaran yang obyekif dan universal, bukan benar menurut golongan tertentu/doktrin.

3.    Terbuka menerima penemuan-penemuan baru dan perubahan baik datangnya dari luar maupun dari dalam negeri

Kekuatan Dan Ciri-Ciri Ideologi Yang Sukses

Suatu ideologi dianggap mempunyai kekuatan jika mendapat dukungan dari bangsa itu sendiri dan dunia internasional, dan Memiliki kebanaran dan obyektifitas ditinjau dari epistimologi (filsafat) ciri-ciri ideologi yang sukses diantaranya:

1.    Moral (Morality) Ideologi harus memiliki dasar moral yang dijunjung tinggi dan menjadi kepercayaan setiap warga, dalam bersikap, berpri. baik hidup bermasy. dan berbangsa.

2.    Fleksibel (Flexisibility) artinya mudah mengikuti perkembangan jaman sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ELEMEN 4 NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA UNIT 1

 Unit 1 Paham Kebangsaan, Nasionalisme dan Menjaga NKRI  Dalam mendalami materi ini silahkan simak Video di bawah ini Pertemuan 1           ...