BAB 7
PENGUJIAN PRODUK
A. Arti dan Tujuan Pengujian Produk
Pengujian
konsep produk merupakan salah satu tahap dalam pengembangan produk baru. Setiap
pengujian produk atau konsep produk harus mencakup pertanyaan-pertanyaan
berikut:
1)
Apakah konsep produknya / gambaran
produknya jelas dan mudah di mengerti?
2)
Apakah manfaat dari produk
tersebut bagi anda ?
3)
Apakah anda melihat manfaat khas
yang tidak terdapat pada produk lain dari pesaing?
4)
Apakah anda menyukai produk ini di
banding dengan produk lain yang sejenis?
5)
Apakah anda bersedia membeli
produk?
6)
Perbaikan apakah yang anda usulkan
atas produk ini?
7)
Apakah produk ini memenuhi
keinginan atau kebutuhan anda?
8)
Perhatikan apakah yang anda
usulkan yang anda usulkan atas produk ini ?
Pengujian
terhadap konsep adalah upaya untuk memprediksi keberhasilan sebuah ide mengenai
produk baru sebelum meluncurkan ke pasar.
B. Tahapan Pengujian Produk
Tahapan
pengujian produk sebelum kita menawarkan di pasaran secara umum, meliputi :
1.
Membuat prototype produk terlebih
dahulu
2.
Evaluasi prototype
3.
Memberikan tester kepada pasar
4.
Evaluasi tester dan pasar
5.
Membuat rencana lanjutan setelah
evaluasi
6.
Produksi massal
7.
Evaluasi produksi massal
Ada
3 langkah yang perlu di lakukan, diantaranya :
1. Pembuatan model dengan 3 persyaratan
: harus di pandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan atribut – atribut
pokok, seperti produk sebelumnya.
2. Pengujian fungsional : pengujian untuk mengetahui apakah produk
tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman bagi konsumen.
3. Pengujian konsumen : mencoba
konsumen untuk menilai, bagaimana tanggapan konsumen.
Tujuan
dasar dari pengujian pasar adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi
yang sebenarnya.
·
Manfaat Pengujian Pasar
a.
Untuk membuat peramalan penjualan
masa mendatang yang lebih percaya
b.
Pengujian awal terhadap berbagai
alternatif rencana pemasaran
c.
Perusahaan akan menentukan sumber
kegagalan produk yang luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk
·
Tahapan Proses Pengujian Produk
baru
a.
Technical Testing (Pengujian Teknis)
Yaitu dengan cara membuat prototype yang
merupakan approximation produk akhir.
Pengujian atas kinerja produk prototype
dapat mengahsilkan sejumlah informasi penting tentang produk shelf life (usia
pajang produk), tingkat keusangan produk, masalah yang timbul dari pemakaian
atau konsumsi yang tidak seharusnya, potensi kerusakan yang memerlukan
penggantian dan jadwal pemeliharaan yang tepat.
b.
Pengujian Preference and
Satisfaction Testing (Preferensi dan Kepuasan)
Dipakai untuk menetapkan elemen-elemen
yang akan di rancang dalam rencana pemasaran serta membuat tafsiran penjualan
awal produk baru.
Ada dua cara utama yang dibutuhkan dalam
tipe pengujian ini :
1) Meminta konsumen manggunakan
sebuah produk selama jangka waktu tertentu
2) Meminta untuk menjawab beberapa
pertanyaan yang berhubungan dengan preferensi serta kepuasan.
Pengujian
preferensi dan kepuasan akan memberikan sejumlah manfaat pokok, yaitu :
1) Uji preferensi aktual dan uji
teknis bisa memberikan dasar klaim yang obyektif untuk kperluan promosi
2)
Estimasi tingkat pembelian ulang
sangat penting untuk memperkirakan pangsa pasar jangka penjang
3)
Meskipun penerimaan pasar atas
produk baru di tentukan oleh semua elemen program pemasaran
4)
Uji preferensi pada umumnya dapat
memberikan signal awal terbaik terhadap kemungkinan terjadinya kanibalisasi
produk
c.
Simulated Test Markets (Pengujian
Pasar Simulasi)
Yaitu prosedur riset pemasaran dibuat
untuk memberikan gambaran yang murah dan cepat tentang pangsa pasar yang bisa
di harapkan dari produk baru.
d.
Test Markets ( Pengujian Pasar )
Yaitu perusahaan akan menawarkan sebuah
produk untuk dijual di wilayah pasar terbatas yang sebisa mungkin dapat
mewakili keseluruhan pasar di mana produk itu nantinya akan dijual.
Didalam pengujian produk konsumen
perusahaan berusaha mengestimasi empat variabel, yaitu :
1)
Produk trial (percobaan produk)
2)
First Repeat (pengulangan
pembelian pertama)
3)
Adopsi produksi
4)
Frekuensi pembelian
Metode
pokok untuk menguji pasar produk konsumen, adalah sebagai berikut :
1)
Sales Wave Research
Konsumen yang pada awalnya mencoba
sebuah produk secara gratis ditawarkan lagi produk tersebut atau produk
pesaingdengan harga lebih murah.
2)
Simulated Test Marketing
Metode ini memerlukan 30 sampai 40 pembeli yang qualified di pusat pertokoan ataupun
tempat- tempat lainnya.
3)
Test Markets
Uji pasar adalah cara utama dalam
menguji sebuah produk baru dalam situasi sama yang nantinya akan di hadapai
dalam peluncuran produk yang bersangkutan.
4)
Controlled Test Marketing
Metodo ini memungkinkan perusahaan
menguji pengaruh faktor dalam toko dan iklim terbatas pada perilaku pembelian
konsumen tanpa harus melibatkan konsumen itu sendiri secara langsung.
C. Metode Pengujian Produk
Secara
umum terdapat 2 metode dalam melakukan pengujian sebuah produk , yaitu:
1.
Meminta konsumen menggunakan
sebuah produk selama jangka waktu tertentu
2.
Melaksanakan Blind test, yaitu
dengan cara konsumen membandingkan sedemikian rupa berbagai macam merek produk
dan alternatifmya tanpa mengetahui merek atau produsennya.
Berdasarkan kajian terhadap produk
sukses di tentukan 15 kunci kesuksessan pengembangan produk baru, yaitu :
a.
Produk yang unggul dan unik
b.
Produk yang berorientasi pasar
c.
Produk berorientasi internasional
d.
Melaksanakan tahap pra
pengembangan
e.
Memiliki konsep produk yang jelas,
tajam dan mendahului pesaing
f.
Peluncuran produk yang terencana
dan terlaksana dengan baik
g.
Struktur organisasi proyek
pengembangan produk baru yang tepat
h.
Dukungan oleh para pemimpin puncak
i.
Mendayagunakan kompetensi inti dan
kapabilitas perusahaan
j.
Memilih pasar yang menarik
k.
Fokus pada proyek yang unggul
l.
Pelaksanaan proyek di kendalikan
dengan baik
m.
Kecukupan sumber daya
n.
Kecepatan pengembangan produk baru
o.
Menggunakan sistem pengembangan
proyek baru dengan disiplin
Risiko-risiko yang terdapat dalam sebuah pengembangan dan
pengujian produk baru :
a.
Risiko R & D
Risiko R & D yaitu risiko dimana
produk yang sudah di kembangkan ditolak atau tidak disetujui oleh pihak yang
berwenang
b.
Risiko Pemasaran
Risiko pemasaran yaitu risiko bahwa produk
tersebut gagal di pasaran.
Langkah-langkah dalam
meminimalisasi risiko kegagalan produk adalah sebagai berikut :
1) Market understanding (pemahaman
pasar), misalnya dengan riset kualitatif, pengkategorian dan segmentasi untuk
mengetahui peta persaingan dalam industri tersebut, alasan mengapa konsumen
membeli produk tertentu, bagaimana mereka menggnakan suatu produk dan kebutuhan
mana yang belum terpenuhi.
Metode riset yang dilakukan, antara lain
: focus group discussion, in dept interview dan kunjungan langsungan yang dapat
membatu anda untuk memperoleh informasi ini.
Riset kualitatif akan membantu anda
dalam :
- Mengetahui pendapat atau perasaan
konsumen mengenaui suatu produk pekerjaan dan gaya hidup
-
Memperoleh insight mengenai
konsumen yang tidak didapatkan sebelumnya
-
Memperoleh manfaat dari
kreativitas konsumen
2)
Ketika melakukan pendekatan
category assessment research, meneliti perilaku konsumen terhadap produk dan
penggunaan produk dalam suatu kategori, bagaimana konsumen mengevaluasi merek
berdasarkan atribut produk, apa yang mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian serta mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan pemenuhuan kebutuhan
mereka.
3)
Kemudian segmentasi akan membantu
dalam mengidentifikasikan terget pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar